Banyak pemilik bisnis merasa frustasi karena sudah memasang iklan berbayar di Facebook malah hasilnya tak sepadan dengan biaya yang dikeluarkan. Hal ini bisa jadi karena mereka belum paham rahasia sukses Facebook ads.
Padahal dengan strategi yang tepat, iklan di Facebook ads bisa mendatangkan banyak keuntungan. Apalagi saat ini pengguna Facebook aktif bulanan berjumlah lebih dari 2,9 miliar. Ini artinya, Facebook tetap menjadi platform iklan yang sangat potensial.
Namun, persaingan yang ketat dan algoritma yang terus berubah menuntut pendekatan yang lebih cerdas dan data driven.
Nah, mari baca artikel ini sampai selesai untuk tahu cara membuat iklan Facebook yang tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mengonversi audiens menjadi pelanggan setia.
Menentukan Tujuan Iklan yang Jelas
Salah satu kesalahan paling umum dalam Facebook Ads adalah langsung membuat iklan tanpa tahu dengan jelas apa yang ingin Anda capai.
Padahal, menentukan tujuan iklan (campaign objective) bukan cuma formalitas, tetapi merupakan fondasi dari keseluruhan strategi digital marketing Anda.
Meta (Facebook) menyediakan delapan kategori tujuan iklan yang bisa Anda pilih melalui Ads Manager.
Setiap objektif dirancang untuk mengarahkan iklan Anda ke arah performa spesifik berdasarkan algoritma machine learning Meta.
Berikut tujuan iklan yang bisa Anda pilih di 2025, lengkap dengan penjelasan dan contoh penggunaannya:
1. Brand Awareness
Cocok untuk bisnis baru atau produk yang ingin dikenalkan lebih luas. Fokus utamanya adalah menjangkau pengguna yang kemungkinan besar akan mengingat merek Anda.
2. Reach
Tujuan ini berfokus untuk menjangkau sebanyak mungkin orang di target audiens Anda dengan biaya seminimal mungkin. Cocok untuk pengumuman besar, event, atau kampanye lokal.
3. Traffic
Ingin lebih banyak pengunjung ke website, landing page, atau katalog produk? Gunakan objektif ini agar algoritma Facebook mengarahkan orang yang lebih cenderung mengeklik tautan Anda.
4. Engagement
Cukup banyak digital marketing agency Indonesia yang merekomendasikan pebisnis untuk memprioritaskan iklan kepada audiens yang suka berinteraksi.
Karena ketika banyak audiens yang menyukai, mengomentari, membagikan, atau menyimpan postingan Anda, akan secara otomatis meningkatkan awareness sekaligus membangun komunitas yang solid.
Bahkan dalam data yang Meta rilis jelas terlihat kalau peningkatan engagement rate akan terjadi secara signifikan ketika konten menggunakan pendekatan storytelling dibanding hard selling.
5. App Promotion (sebelumnya App Installs)
Jika Anda memiliki aplikasi mobile, gunakan objektif ini untuk menjangkau pengguna yang kemungkinan besar akan menginstal dan menggunakannya. Kini juga mendukung integrasi langsung dengan app event tracking.
6. Video Views
Cocok untuk brand yang mengedepankan storytelling lewat konten video. Facebook akan menampilkan iklan Anda kepada pengguna yang cenderung menonton video hingga selesai.
7. Lead Generation
Gunakan objektif ini untuk mengumpulkan data prospek (seperti email atau nomor telepon) langsung dari dalam platform Facebook atau Instagram, tanpa harus mengarahkan mereka ke website.
8. Sales (Conversions)
Ingin penjualan? Pilih objektif ini. Meta akan mengarahkan iklan ke pengguna yang kemungkinan besar akan melakukan pembelian atau tindakan spesifik seperti add to cart, checkout, atau subscribe.
Pada prinsipnya, kesuksesan beriklan di Facebook ads bergantung pada bagaimana Anda menetapkan tujuan yang ingin dicapai.
Jangan memilih tujuan iklan berdasarkan “yang terlihat keren” atau karena “ikut-ikutan kompetitor.” Ukur objektif berdasarkan sales funnel, misalnya:
- Awareness → brand awareness, reach.
- Consideration → traffic, engagement, video views, lead gen.
- Conversion → sales, app promotion.
Bisa dikatakan, menentukan tujuan iklan dengan jelas akan membantu Anda merancang strategi yang tepat, lebih mudah mengukur performa kampanye dengan melihat metrik yang relevan, serta menghindari kebocoran budget iklan yang tidak perlu.
Menargetkan Audiens dengan Presisi
Setelah menentukan tujuan iklan, langkah krusial berikutnya adalah menentukan siapa yang akan melihat iklan tersebut.
Di sinilah kekuatan Facebook (Meta) Ads benar-benar terasa, platform ini memiliki data perilaku, demografi, dan ketertarikan yang sangat detail dari miliaran penggunanya.
Semua data tersebut bisa Anda manfaatkan untuk merancang strategi iklan yang tepat sasaran. Meski begitu, banyaknya pilihan dan ketersediaan data tidak berarti Anda bisa secara otomatis memiliki rencana yang efektif.
Tetap saja Anda perlu menentukan strategi penargetan yang tepat sehingga budget iklan tidak terbuang sia-sia.
Nah, beberapa pendekatan dalam penetapan target audiens berikut bisa jadi acuan bagi Anda:
1. Core Audience (Audiens Inti)
Core audience adalah fitur dasar yang memungkinkan Anda menyaring audiens berdasarkan lokasi, usia, gender, bahasa, minat, bahkan perilaku konsumen.
Misalnya, Anda berjualan produk skincare. Anda bisa menargetkan audiens perempuan berusia 20–35 tahun, tinggal di Jakarta, dan tertarik pada skincare, makeup tutorial, dan beauty influencer.
Agar hasilnya lebih baik, Anda bisa mengkombinasikan penggunaan filter interests dengan behavior, seperti orang yang sering belanja online atau aktif menggunakan aplikasi e-commerce.
2. Custom Audience (Audiens Khusus)
Gunakan fitur custom audience untuk menjangkau orang yang sudah pernah berinteraksi dengan bisnis Anda sebelumnya.
Misalnya pernah berkunjung ke website bisnis, pengguna yang sudah mengisi form lead, pembeli sebelumnya, atau sudah pernah menonton video promosi Anda.
Cara ini sangat efektif dalam mendukung strategi retargeting, yaitu menayangkan iklan lanjutan ke orang yang sudah mengenal brand Anda.
3. Lookalike Audience
Fitur lookalike audience memungkinkan Anda menjangkau pengguna baru yang punya karakteristik serupa dengan audiens yang sudah ada.
Contoh: Anda punya daftar pelanggan top dari e-commerce. Upload data itu, lalu Meta akan mencarikan pengguna lain yang punya pola perilaku serupa. Lalu mulailah dari 1% lookalike atau yang paling mirip, lalu scale up ke 3–5% seiring budget meningkat.
4. Advantage+ Audience
Di 2025, Meta semakin mengandalkan AI dalam penargetan lewat fitur Advantage+, yang merupakan fitur baru Meta ads.
Menggunakan fitur ini akan otomatis memperluas jangkauan iklan ke audiens potensial di luar target awal Anda, asalkan terbukti konversinya bagus.
Fitur ini cocok untuk Anda yang ingin efisiensi tanpa harus setting terlalu detail secara manual, khususnya untuk kampanye e-commerce dan promosi produk massal. Supaya hasilnya maksimal, coba terapkan strategi kombinasi berikut:
- Awareness campaign → gunakan Core Audience.
- Retargeting → aktifkan Custom Audience.
- Scaling → tambah dengan Lookalike Audience.
- Budget besar dan ingin efisiensi → pertimbangkan Advantage+
Hal penting yang perlu Anda hindari adalah penargetan audiens yang terlalu sempit, misalnya wanita usia 25–26 di Jakarta, suka teh hijau. Penargetan seperti ini bisa membuat CPM mahal dan reach terbatas.
Selain itu, jangan sampai Anda tidak melakukan split test antara audiens karena bisa membuat Anda kesulitan untuk tahu mana yang paling efektif.
Lalu pastikan Anda sudah exclude audiens yang sudah melakukan pembelian ya agar tidak menciptakan pengalaman pelanggan yang buruk atau malah memboroskan budget iklan. Logikanya, audiens yang sudah melakukan pembelian jarang melakukan pembelian lagi dalam waktu dekat.
Membuat Konten Iklan Facebook yang Menarik dan Relevan
Rahasia sukses Facebook ads berikutnya, pahami dulu bahwa kunci sukses beriklan di Facebook terletak pada menarik tidaknya konten yang Anda buat.
Karena faktanya, menargetkan audiens yang paling potensial pun akan percuma kalau mereka tidak tertarik dengan konten Anda, atau konten yang Anda buat tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.
Apalagi di era scrolling cepat seperti sekarang, Anda perlu benar-benar kreatif dalam menciptakan konten yang unik dan engaging. Caranya bisa mengikuti beberapa tips berikut:
1. Tentukan Format Visual yang Paling Efektif
Meta Ads mendukung berbagai format visual, dan setiap format punya keunggulan tersendiri. Pilih dan tentukan format iklan Facebook ads yang paling sesuai dengan bisnis Anda.
Beberapa format yang tersedia, seperti:
- Single image ads atau gambar statis bisa Anda gunakan untuk promosi yang to the point.
- Carousel dapat menampilkan beberapa produk atau highlight fitur dalam satu swipe, cocok untuk e-commerce.
- Karena sekarang adalah era konten TikTok, manfaatkan hal ini dengan membuat video pendek berdurasi 15-30 detik. Gunakan gaya storytelling dan hindari jualan yang terlalu hard sell.
- Format iklan seperti collection & instant experience sangat ideal untuk mobile shopping karena audiens bisa langsung membuka halaman toko di dalam Facebook atau Instagram.
Kalau menyesuaikan dengan rekomendasi yang Meta berikan, lebih baik beriklan di Facebook menggunakan video karena format ini lebih mampu menghasilkan CTR 2x lebih tinggi dibandingkan gambar statis.
2. Fokus pada Nilai, Bukan Fitur
Alih-alih sekadar menyebutkan fitur produk, tunjukkan bagaimana produk Anda bisa menyelesaikan masalah audiens.
Contohnya:
- ❌ Kamera 64MP dengan baterai 5000mAh.
- ✅ Abadikan momen tanpa takut kehabisan baterai, bahkan saat traveling seharian.
3. Gunakan Hook yang Menarik dalam 3 Detik Pertama
Durasi perhatian pengguna sangat pendek. Jika iklan Anda tidak menarik dalam 3 detik pertama, mereka akan scroll.
Untuk mengatasi hal ini coba tampilkan problem statement yang relatable dalam 3 detik pertama. Misalnya: “Capek iklan tapi nggak ada yang beli?”
Di saat yang sama, gunakan visual yang mencolok dan menarik perhatian sejak awal video. Selain itu, Anda juga perlu menggunakan teks overlay atau caption besar untuk memperjelas pesan utama.
4. Call to Action (CTA) yang Jelas dan Relevan
Call to Action atau CTA yang relevan dan sesuai tujuan kampanye akan memperbesar peluang terjadinya konversi atau tindakan yang Anda harapkan akan audiens lakukan.
Sebaiknya hindari menggunakan frasa yang terlalu umum, seperti “Klik di sini” atau “Beli sekarang” yang sudah sangat tak menarik di masa sekarang.
Contoh CTA yang spesifik, misalnya:
- Lihat koleksi terbaru kami hari ini!
- Download eBook gratis sekarang.
- Coba demo-nya dulu, gratis 7 hari!
5. Gunakan Bahasa yang Sesuai Audiens
Agar bisa membangun hubungan dekat dengan target audiens, mau tidak mau Anda harus menggunakan bahasa yang biasa mereka gunakan.
Jika target Anda adalah Gen Z, maka gaya bahasa yang perlu Anda gunakan harus lebih santai dan relevan dengan keseharian mereka.
Sebaliknya jika targetnya profesional, Anda tentu saja perlu menggunakan bahasa yang lebih formal, kredibel, dan meyakinkan sehingga mereka tertarik dengan apa yang Anda tawarkan. Prinsipnya, kenali persona audiens dengan baik agar tone of voice kontennya tepat sasaran.
6. Lakukan A/B Testing Pada Beberapa Variasi Konten
Jangan hanya mengandalkan satu versi iklan. Anda tetap perlu melakukan pengujian pada berbagai headline, gambar vs video, penggunaan teks CTA atau lokasi penempatannya, hingga cari tahu juga mana yang hasil lebih baik, copy pendek atau copy panjang.
Nantinya, hasil A/B testing inilah yang akan menjadi insight penting dan bisa Anda terapkan pada strategi berikutnya demi meningkatkan performa kampanye selanjutnya.
Akhirnya, konten yang tepat tidak hanya tampil di feed pengguna, namun akan berhasil menarik perhatian, membangun ketertarikan, dan mendorong terjadinya tindakan.
Menentukan Budget dan Jadwal Iklan dengan Cermat
Banyak pemilik bisnis kecil yang merasa ragu untuk beriklan di Facebook karena khawatir biayanya mahal.
Padahal, Facebook Ads sebenarnya sangat fleksibel, Anda bisa mulai dengan budget harian yang kecil, lalu meningkatkannya seiring hasil yang positif.
Beberapa strategi untuk mengatur anggaran dan penjadwalan iklan secara efisien dan optimal, yaitu:
1. Pahami Dua Jenis Budget: Harian vs Lifetime
Budget harian atau daily budget berarti Anda menentukan jumlah maksimum yang ingin dibelanjakan per hari. Cocok untuk kampanye yang berjalan terus-menerus.
Sementara lifetime budget artinya Anda menetapkan total dana untuk jangka waktu tertentu. Cocok untuk promosi terbatas seperti flash sale.
Meta menyarankan untuk menghindari terlalu sering mengedit budget, karena bisa mengganggu fase learning dari algoritma Facebook Ads.
2. Sesuaikan Anggaran dengan Tujuan Kampanye
Tidak semua tujuan membutuhkan budget besar. Misalnya:
- Tujuan awareness biasanya memerlukan jangkauan yang luas, sehingga perlu budget lebih besar.
- Lead generation bisa Anda optimalkan dengan anggaran lebih kecil, namun konten yang tepat sasaran.
- Conversions membutuhkan anggaran stabil agar algoritma bisa mengumpulkan data dan mengoptimalkan hasil dari waktu ke waktu.
3. Gunakan Penjadwalan Iklan yang Strategis
Untuk menjadwalkan iklan, Anda bisa memilih menayangkan iklan secara otomatis 24/7 atau hanya pada hari dan jam tertentu saat audiens Anda paling aktif. Misalnya saat jam makan siang, setelah jam kerja, atau akhir pekan)
Gunakan data dari Facebook Audience Insights atau Meta Business Suite untuk melihat waktu aktivitas tertinggi audiens Anda.
4. Aktifkan Campaign Budget Optimization (CBO)
Fitur CBO akan otomatis mengalokasikan anggaran ke ad set yang performanya paling baik. Ini sangat membantu jika Anda menjalankan lebih dari satu ad set dalam satu kampanye.
5. Pantau Return on Ad Spend (ROAS)
Agar tidak boncos, selalu pantau ROAS Anda. Rumus sederhananya: ROAS = Pendapatan dari Iklan / Total Pengeluaran Iklan.
Contohnya, kalau Anda mengeluarkan Rp1 juta dan menghasilkan penjualan Rp4 juta, maka ROAS Anda = 4. Idealnya, ROAS ≥ 3 sudah menunjukkan kampanye efisien.
Dengan pengaturan anggaran dan waktu tayang yang tepat, Anda bisa memaksimalkan hasil dari setiap rupiah yang Anda keluarkan di Facebook Ads.
Mengoptimalkan dan Mengevaluasi Performa Iklan Facebook secara Berkala
Setelah iklan diluncurkan, penting untuk terus memantau kinerjanya dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Facebook menyediakan berbagai tools analitik yang sangat powerful untuk keperluan ini. Berikut strategi optimalisasi yang bisa Anda terapkan:
1. Gunakan Pengujian A/B (Split Test) untuk Menemukan Formula Terbaik
Fitur A/B Testing di Meta Ads Manager memungkinkan Anda membandingkan dua atau lebih versi iklan dengan elemen berbeda, seperti gambar vs video, headline A vs B, atau mengetahui bagus tidaknya menggunakan CTA “Beli Sekarang” vs “Pelajari Lebih Lanjut”.
2. Analisis Metrik Utama untuk Menilai Efektivitas
Beberapa metrik yang wajib Anda pantau agar bisa mengetahui efektif tidaknya iklan yang sudah Anda pasang, antara lain:
- CTR (Click Through Rate): Apakah audiens tertarik dengan konten Anda?
- CPC (Cost Per Click): Apakah biaya klik terlalu mahal?
- Conversion Rate: Apakah pengguna yang klik iklan akhirnya membeli atau melakukan aksi yang diinginkan?
- Frequency: Apakah iklan Anda terlalu sering muncul dan berpotensi bikin bosan?
- ROAS (Return on Ad Spend): Apakah pengeluaran Anda sebanding dengan hasil?
Kalau mendapatkan angka pada CTR di bawah 1%, bisa jadi konten Anda kurang menarik atau targeting kurang tepat. Maka lakukan perbaikan sesegera mungkin.
3. Pantau dan Perbaiki Iklan yang Underperforming
Hentikan iklan dengan biaya tinggi dan hasil rendah. Atau Anda bisa juga mengedit teks, visual, atau CTA pada iklan yang performanya stagnan.
Setelahnya coba segmentasi ulang audiens jika engagement rendah. Bahkan Anda bisa menggunakan Breakdown Report di Ads Manager untuk melihat performa berdasarkan usia, gender, lokasi, atau perangkat.
4. Optimasi Berdasarkan Fase Learning
Saat membuat iklan baru atau mengedit yang lama, Facebook memasuki Learning Phase, fase di mana sistem algoritma mencoba memahami siapa audiens terbaik untuk iklan tersebut.
Maka alangkah baiknya Anda menghindari mengubah-ubah iklan terlalu sering, karena bisa memperpanjang fase learning dan menurunkan performa.
5. Gunakan Retargeting dan Lookalike Audience
Sederhananya, retargeting adalah proses menampilkan iklan ke orang yang sudah pernah mengunjungi website Anda atau menonton video Anda.
Sedangkan lookalike audience berguna untuk menjangkau orang baru yang punya karakteristik mirip dengan pelanggan Anda yang sudah ada.
Intinya, pastikan Anda mengambil keputusan berbasis data serta tetap melakukan evaluasi dan analisis rutin. Hal ini akan membantu Anda membangun sistem iklan yang scalale dan ROI positif, sekaligus menghindarkan Anda dari potensi terbuangnya anggaran secara percuma.
Membuat iklan Facebook yang sukses memerlukan perencanaan yang matang dan pemahaman yang baik tentang audiens target.
Setelahnya, mulailah dengan menentukan tujuan yang jelas, menargetkan audiens dengan tepat, membuat konten yang menarik, dan terus menguji serta mengoptimalkan iklan, demi mencapai hasil yang maksimal dari kampanye iklan di Facebook.
Kalau ingin memperdalam pengetahuan tentang merancang iklan Facebook atau Facebook ads yang efektif, coba pelajari di Knowledge yang sudah disediakan oleh salah satu digital marketing agency Indonesia, yaitu Redcomm Group. Cek artikelnya di sini: Facebook Ads: Apa Itu, Manfaat, dan Tipe/Jenis Facebook Ads.